Minggu, Desember 10, 2017

Mimpi

Perjuangan mana lagi yang mereka maksud?
Tak cukupkah kakiku penuh duri meniti setiap ketidakmungkinan
Membuka setiap pintu hanya untuk menjadi mungkin
Hardik, umpat tercurah
Menekan, tak mencoba memahami apalagi mengerti
Mereka lupa, bukan sebagai tokoh utama

Aku diam
Menghimpun alibi
Namun itu tak usah lagi
Aku tak harus menampilkan
Percuma

Sampai disini, semua musnah
Sia-sia, gila
Aku didatangi kegilaan
Sekaligus kewarasan

Tawar, hasratku hilang
Hampa, tak berima
Angkuh, tak berubah
Selesai, dan terpisah

Datanglah kapal lain bersandar,
Ajakku berdansa dalam tawa
Menari di tengah rintik
Berlari kadang berjalan lirih
Hanyut, aku jatuh
Merindu pilu setiap waktu

Kian petang, kian kuat
Gelora berbeda memutuskan
Aku bersamanya
Yang kini ku sebut mimpi

Mimpi yang hadir
Mimpi yang mengundangku ke dunianya
Mimpi yang sepertiga malam ku pinta dari pemiliknya
Mimpi yang menjadi isi dialogku dengan Sang Khalik
Mimpi yang kan bawaku dibelakangnya kelak sebagai makmum di setiap sujudnya

Restu dan ridho semoga tercurah baik
Rabb ku, aku menghiba mimpi ini terwujud
Segera dan tercipta
Aamiin

Mimpi itu kamu

0 Comments:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Instagram LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Advertise

Popular Posts

Advertise

Categories

Advertise

FOLLOWER

BTemplates.com

Blogroll

Pinterest

About

Copyright © Coretan Tanpa Arti | Powered by Blogger
Design by Okta Riady | Blogger Theme by Tasbih Group - Tasbih