Tadi malam aku kelelahan, lelah seolah baik-baik saja, jemu berpura-pura kuat.
Akhirnya bulir kepedihan jatuh di waktu yang tak ku kehendaki.
Maaf, aku hanya wanita biasa.
Semua diluar kendaliku.
Hingga ku sadari ku telah tumpahkan sebagian cerita dan harapanku.
Entah apa yang tertanam di benak mereka yang saksikanku tersedu?
Iba? Marah? Kecewa? 
Yang pasti aku muak.
Tak ada solusi ataupun penyelesaian, semua seolah tak pernah ada.
Dan ku tahu sejak dulu hingga kini itu takan baik.
Penyesalannya hanya aku tak lagi kuat semenjak tadi malam, aku membiarkan orang lain merasakan kelemahanku, mereka menyaksikan sedu sedanku.
Setelah ini, takan ada lagi isak yang akan kalian dengar.
Malam akan menjadi sahabat setiaku menyimpan kuyup dan bau tetesan isakan.
Takan ada lagi.
Takan terulang.
Itu yang pertama dan terakhir aku meronta-ronta.
Biar disini sendiri meraung menahan ledakan amarah dan emosi, menekan asa dan cita.
Sudah, anggap semua tak pernah terjadi.
Sekali lagi maaf aku menampilkan drama berlebihan tadi malam.
Hari ini, akan menjadi hari semu, tanpa amarah bahagia ataupun luka. Begitupun seterusnya.
Jumat, Februari 17, 2017
P E C A H
Advertise
Popular Posts
- 
Terima kasih untuk mu yang disana, Setiap senyum dan kekuatanmu kuatkanku, Meski kadang kekuatan itu melemah, Karena ada saat saat di...
- 
Inilah waktu dimana hati dibekukan, Tak peduli kata atau aksi, Dungu dan sia-sia, Tak terarah. Senyapkan bising, Samarkan pelita,...
- 
Lelah, tak ada yang benar-benar mendorongku, Menopangku, atau sekedar mengingatkanku. Aku bukan layaknya wanita lain yang bisa bermanja...
Advertise
Categories
- Lifes (80)
 
 
 







 

0 Comments:
Posting Komentar