Minggu, Desember 24, 2017

Maaf

Maaf
Jika masa laluku terlalu banyak mengambil waktuku
Menyita perasaanku
Ku habiskan bersama tokoh lain selainmu
Maaf
Jika gambar klasikku kau gambarkan lebih indah dari kini
Berwarna
Bahkan ingin ku kenang
Maaf
Aku tak menyadari
Aku tak peka

Tak beda denganmu
Kadang aku menyakiti diriku
Dengan mencari tahu siapa dan bagaimana kau dulu
Lalu aku sakit, aku ragu
Namun kita tak lagi hidup disana
Aku harus berbesar hati
Karena masa lalu hadir sebagai pelajaran
Jika tidak, mungkin ia takan disebut lalu
Ia membentuk kita
Ia menciptakan kita 

Namun
Tak tahukah?
Engkau kini yang terindah
Yang selalu ingin ku tunjukan pada dunia
Yang selalu ku jadikan tokoh di setiap dialogku
Aku memilihmu
Bukan inginku
Tuhan menunjukannya kepadaku

Lalu kau pikir masa laluku masih berarti?
Tidak sama sekali
Aku tak lagi berharap hidup disana
Aku hanya ingin songsong bahagiaku denganmu di depan sana

Takan cukup kata untuk tunjukan  syukurku padaNya atasmu
Kau takan pernah tahu pemujaanku atasmu
Aku memujamu dalam hening
Dalam doa
Kau lebih dari indah
Tak ada kata sepadan untuk memujimu

Kau tak tahu binar mataku saat bersamamu
Kau tak tahu debaran hebat macam apa yang ku coba tutupi saat ku habiskan waktu denganmu
Kau tak tahu namamu yang ku tunggu di layar ponselku
Kau tak tahu kerinduan macam apa yang ku tahan setiap jarak menguasai
Kau tak tahu aku begitu menginginkanmu di semua waktu
Kau tak pernah tahu

Aku memilihmu
Tanpa ragu
Tanpa goyah
Tuhan memilihkanmu untukku
Aku tak menyesal
Dan aku bahagia
Aku cinta kamu

0 Comments:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Instagram LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Advertise

Popular Posts

Advertise

Categories

Advertise

FOLLOWER

BTemplates.com

Blogroll

Pinterest

About

Copyright © Coretan Tanpa Arti | Powered by Blogger
Design by Okta Riady | Blogger Theme by Tasbih Group - Tasbih