Maaf
Jika masa laluku terlalu banyak mengambil waktuku
Menyita perasaanku
Ku habiskan bersama tokoh lain selainmu
Maaf
Jika gambar klasikku kau gambarkan lebih indah dari kini
Berwarna
Bahkan ingin ku kenang
Maaf
Aku tak menyadari
Aku tak peka
Tak beda denganmu
Kadang aku menyakiti diriku
Dengan mencari tahu siapa dan bagaimana kau dulu
Lalu aku sakit, aku ragu
Namun kita tak lagi hidup disana
Aku harus berbesar hati
Karena masa lalu hadir sebagai pelajaran
Jika tidak, mungkin ia takan disebut lalu
Ia membentuk kita
Ia menciptakan kita
Namun
Tak tahukah?
Engkau kini yang terindah
Yang selalu ingin ku tunjukan pada dunia
Yang selalu ku jadikan tokoh di setiap dialogku
Aku memilihmu
Bukan inginku
Tuhan menunjukannya kepadaku
Lalu kau pikir masa laluku masih berarti?
Tidak sama sekali
Aku tak lagi berharap hidup disana
Aku hanya ingin songsong bahagiaku denganmu di depan sana
Takan cukup kata untuk tunjukan syukurku padaNya atasmu
Kau takan pernah tahu pemujaanku atasmu
Aku memujamu dalam hening
Dalam doa
Kau lebih dari indah
Tak ada kata sepadan untuk memujimu
Kau tak tahu binar mataku saat bersamamu
Kau tak tahu debaran hebat macam apa yang ku coba tutupi saat ku habiskan waktu denganmu
Kau tak tahu namamu yang ku tunggu di layar ponselku
Kau tak tahu kerinduan macam apa yang ku tahan setiap jarak menguasai
Kau tak tahu aku begitu menginginkanmu di semua waktu
Kau tak pernah tahu
Aku memilihmu
Tanpa ragu
Tanpa goyah
Tuhan memilihkanmu untukku
Aku tak menyesal
Dan aku bahagia
Aku cinta kamu
0 Comments:
Posting Komentar