Ah Tuhan seperti biasa, malam ini aku ingin bercerita.
Penyesalan mulai merayapi keyakinanku.
Aku merugi di hari yang semestinya ku nikmati.
Aku lelah, aku ingin lepaskan semua.
Inikah pertandamu yang selalu ku mohonkan?
Rasa demi rasa tak mengenakan yang kian kentara.
Aku tak mendapatkan yang orang lain dapatkan.
Alasannya sederhana "Tak ada" dan "tak usaha".
Satu persatu ketidakbaikannya tersimpul.
Aku ingin menyerah.
Tapi tak tahu mulai dari ujung mana?
Agar ku tak lagi merasa tersesat kala kelak aku keluar.
Dulu memang menggebu.
Kini memudar tertelan musim tak tentu.
Kadang semua hampa, kadang terasa indah.
Seringkali itu terjadi secara bersamaan.
0 Comments:
Posting Komentar