Sabtu, Mei 25, 2013

Segores Cerita Malam

Mungkin Engkau terbiasa mendengarku mengeluh,
Di saat tak ada sepasang telinga pun yang bersedia menampung cerita lelahku.
Tak ada yang indahkan keinginan dan harapanku,
Kala logika dan hati berjalan secara berlawanan.

Maafkan ku, yang lancang mengajakMu ke dalam hal sepele ini,
Tapi ini terkadang membuatku bosan tak berarti,
Hingga aku memutuskan untuk selalu bercerita entah dalam waktu apapun padaMu,
Karena hanya Engkau yang bersedia menerima cerita cerita membosankan ini.

Aku tak ingin takabur dengan rasa sabar yang membosankan ini,
Seolah membuatku tak memiliki harapan apapun,
Hanya pasrah dan seolah menikmati jalan yang ada di hadapan,
Meski hati lelah dan berusaha hentikan langkah di jalan ini.

Engkau lebih mengetahui kelelahan seperti apa yang aku rasa,
Setiap waktu, lelah hancurkan asaku,
Aku terbiasa dengan pengabaian,
Dan tanpa dicari itulah aku.

Sesungguhnya aku malu untuk menuturkan inginku,
Ini terlalu melankolis mungkin,
Ingin berontak untuk lepaskan semua,
Ini sulit, sesulit aku menerima juga melepaskan.

Ibarat buah simalakama,
Berlanjut kecewa, berakhir menyakitkan,
Ini bukan kisah yang ku impikan,
Berilah sedikit pemanis dalam hal ku ini.

Tak banyak rasanya inginku,
Hanya ingin diperlakukan layaknya mereka, yang disebut "wanita",
Ah sudahlah aku tak ingin berharap,
Ini sudah membuatku muak.

Maaf Tuhan Engkau lebih tahu maksudku.


#May 25, 2013

0 Comments:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Instagram LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Advertise

Popular Posts

Advertise

Categories

Advertise

FOLLOWER

BTemplates.com

Blogroll

Pinterest

About

Copyright © Coretan Tanpa Arti | Powered by Blogger
Design by Okta Riady | Blogger Theme by Tasbih Group - Tasbih