Inikah jalan yang selama ini dicari?
Dimana ujung jalan yang kan menjadi suatu akhir?
Semua hanya berawal, dan terputus tanpa tersambung lagi apalagi berakhir.
Sejenuh inikah kehidupan nyata?
Aku memang menginginkan awal ini,
Itupun dengan kekosongan dan kebodohan,
Cukup berpikir semua akan menjadi lebih baik seiring waktu,
Meski ragu sering memberi tanda.
Hingga di suatu persimpangan, kala aku tak lagi merasa jalan ini mulus,
Aku baru berani memutuskan aku salah memilih arah,
Ketika aku telah meninggalkan pintu awal masuk terlampau jauh,
Ketika aku telah mustahil untuk kembali ke awal sana,
Aku tak temukan pintu keluar,
Semua terkunci,
Terpaksa ku lanjutkan langkah, tanpa harap dan doa,
Hanya untuk menyongsong pintu di ujung sana.
Ku kira pintu akhir akan tunjukan kehidupan lain yang lebih baik,
Ternyata itu tak jauh dari angan belaka,
Aku menyesal keluar,
Dan lebih menyesal lagi masuk ke pintu awal itu.
Kini giliran aku termangu,
Di luar gerai pintu keluar yang telah tertutup kembali,
Disini sepi, hampa,
Disana sini hanya pengandaian yang berterbangan.
Belum ada jalan yang tersedia untuk ku lanjutkan langkah,
Terhenti sebelum memetik hasil,
Berdiam menutupi kecanggungan,
Menutupi ketidakbergunaan.
Aku tak ingin menyesal,
Tapi rasa menyesalku lebih besar dari rasa tak inginku,
Maya,
Semoga ini tak nyata pintaku.
Maafkan hamba Tuhan,
Yang berprasangka buruk terhadapMu,
Mungkin hamba hanya belum mengetahu rencana terbaikMu untuk hamba,
Semoga hamba dapatkan akhir segera.
#April 29, 2013
0 Comments:
Posting Komentar