Hampa,
Kembali merajai detik-detik,
Buncahkan pekat,
Tanpa celah,
Semua kosong.
Apa yang ingin ku katakan?
Apa yang jelas ku inginkan?
Ku harap berwujud dengan satu kata,
"TERJADILAH"
Syair ini tak bernyawa,
Khususnya tak ku berikan makna pada setiap baitnya,
Biarkan kosong,
Seperti kehampaan ini.
Aku muak berharap,
Aku lelah bersabar,
Aku menyerah berdoa atasnya,
Semua sia-sia.
Tak ingin ku panggil takdir,
Biarkan menghilang,
Surut dan terhapus,
Seolah tak pernah ada.
Apa, apa, apa?
Mengapa, mengapa, mengapa?
Siapa, siapa, siapa?
Kapan, kapan, kapan?
0 Comments:
Posting Komentar