Salah siapa?
Dosa siapa?
Saat jagat tak memberi restu
Saat semua seolah percuma
Cercaan kian santer
Di iringi hujatan busuk
Mata mata mulai terpicing
Tak ubahnya pengemis tak bergelar
Percuma ku kantungi nilai nilai luhur mengenai pendidikan
Itu tak membuka jalanku
Berhasrat hentikan langkah
Bukan bosan meniti
Hanya tak ada arah pasti yang mesti ku lewati
Keputusan beberapa waktu lalu tak mencerahkan
Lebih tepat menyesatkan
Hingga tak beriku waktu lagi untuk menikmati bagaimana rasanya berharap dan kemudian tercapai
Tertutup semua pintu di muka sana
Umpatan terbaik apa yang mesti ku ujarkan
Berpura pura sabar dan menunggu bukan lagi cara terbaik
Itu hanya menunjukan menipu diri sendiri
Yang ku sadari kini tak ada yang benar benar menginginkanku bahkan diriku sendiri.
Rabu, Juni 04, 2014
Pengemis Pendidikan
Takut dan Harapan
Selamat malam para pencaci
Mulut nyinyir beraroma busuk
Mengusik kian kemari
Membabi buta menyuarakan kesalahan lawan
Tak ubahnya para pendosa memanggil penikmat dosa lainnya dengan sebutan bejat padahal artinya seirama
Merasa diri paling mampu dan pantas
Meraih simpati kaum kaum yang telah lama terpinggir
Kaum kaum yang kehilangan kepercayaan untuk setiap jenis kepala
Memaksa kaum berpartisipasi setelah itu lupa dan pura pura lupa akibat kecelakaan seperti dalam sinetron negeri ini
Mengadu domba antar pendukung
Memberi sekat agar tercipta konflik
Setelah itu dingin tak ada bukti setelah cerita dan janji
Yang ada hanya sesal dan takut
Takut memilih dan dicampakan
Takut menjadi bagian orang yang akan merasa bersalah saat pilihannya tak amanah
Takut melihat kekacauan lebih besar yang akan terjadi pada keturunan
Miris menyaksikan negeri yang di dalamnya saling menghancurkan
Kenyataan si putih di samarkan dan si hitam dengan gagah menempati kuasa dengan nyaman
Si putih di cela ketika ide gilanya yang membangun belum terealisasi akibat ketidakpercayaan manusia tanah ini yang miskin pengertian akan pentingnya proses daripada hasil sedangkan si hitam dibiarkan bebas berkeliaran dengan banyak aksinya di jagat tanpa hujatan dan hukuman
Ah begitu rendah kualitas negeriku
Aku sebagai rakyat yang awam sistem pemerintahan hanya berharap, semoga suatu hari akan ada masanya Indonesia menjadi satu satunya negara yang ingin ditempati oleh setiap makhluk dan aku bangga karenanya.
Advertise
Popular Posts
-
Terima kasih untuk mu yang disana, Setiap senyum dan kekuatanmu kuatkanku, Meski kadang kekuatan itu melemah, Karena ada saat saat di...
-
Bimbing aku agar bisa mewajarkan segala yang ku alami ,, Menutup mata dari kecurangan demi kecurangan ,, Aku tak ingin peka pada yang mere...
-
Hampa, Kembali merajai detik-detik, Buncahkan pekat, Tanpa celah, Semua kosong. Apa yang ingin ku katakan? Apa yang jelas...
-
Danau Nyos Danau Nyos, danau luas yang terdapat di kawasan Kamerun, Afrika Barat. Kedalaman danau ini mencapai 157 m dengan bagian te...
-
Inilah waktunya saling menyalahkan Saling memaparkan alibi untuk terlihat lebih mungkin Mencari kambing hitam dibalik kesalahan teknis Me...
-
Ketika kita bertemu orang yang bisa membuat jatuh cinta, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada lingkungan yang mendukung. Namun apa j...