Read More

Fasabbiha Habibaturrahman

IIIIIHHHHH....Amuuuuu.... Atan
Read More

Ibunya Fasabbiha Habibaturrahman

IIIIIHHHHH....Amuuuuu.... Antik
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Senin, April 29, 2013

Dimana Akhir?

Inikah jalan yang selama ini dicari?
Dimana ujung jalan yang kan menjadi suatu akhir?
Semua hanya berawal, dan terputus tanpa tersambung lagi apalagi berakhir.
Sejenuh inikah kehidupan nyata?

Aku memang menginginkan awal ini,
Itupun dengan kekosongan dan kebodohan,
Cukup berpikir semua akan menjadi lebih baik seiring waktu,
Meski ragu sering memberi tanda.

Hingga di suatu persimpangan, kala aku tak lagi merasa jalan ini mulus,
Aku baru berani memutuskan aku salah memilih arah,
Ketika aku telah meninggalkan pintu awal masuk terlampau jauh,
Ketika aku telah mustahil untuk kembali ke awal sana,

Aku tak temukan pintu keluar,
Semua terkunci,
Terpaksa ku lanjutkan langkah, tanpa harap dan doa,
Hanya untuk menyongsong pintu di ujung sana.

Ku kira pintu akhir akan tunjukan kehidupan lain yang lebih baik,
Ternyata itu tak jauh dari angan belaka,
Aku menyesal keluar,
Dan lebih menyesal lagi masuk ke pintu awal itu.

Kini giliran aku termangu,
Di luar gerai pintu keluar yang telah tertutup kembali,
Disini sepi, hampa,
Disana sini hanya pengandaian yang berterbangan.

Belum ada jalan yang tersedia untuk ku lanjutkan langkah,
Terhenti sebelum memetik hasil,
Berdiam menutupi kecanggungan,
Menutupi ketidakbergunaan.

Aku tak ingin menyesal,
Tapi rasa menyesalku lebih besar dari rasa tak inginku,
Maya, 
Semoga ini tak nyata pintaku.

Maafkan hamba Tuhan,
Yang berprasangka buruk terhadapMu,
Mungkin hamba hanya belum mengetahu rencana terbaikMu untuk hamba,
Semoga hamba dapatkan akhir segera.


#April 29, 2013

Read More

Selasa, April 16, 2013

Tak Ingin Menyesal Atasmu

Berikan aku alasan agar bersyukur memilikimu atau bahkan pernah memilikimu.
Semu, setiap kali ketidakpedulian yang kau panggil sayang itu menjamah waktuku.
Itukah cobaan yang mesti di arungi?
Entahlah itu cukup membuat semua tak berarti.

Berikan aku waktu untuk melihat kau digaris tanganku.
Jika itu tak terjadi, jadikan aku bersyukur pernah melewati ruang dan masa bersamamu.
Meski itu sebatas kenangan akhirnya, bahkan aku tak ingin menyesali kebersamaan kita.
Biarkan aku bersyukur atasmu apapun jalannya.

Inginku bisa bersujud di belakangmu kelak.
Hanyutkan rasa agung ini menjadi sebuah cerita pengantar tidur.
Indah, abadi dan agung.
Ya itu cita-citaku.



Namun jika kelak tak ada aku di garisan tanganmu.
Aku hanya akan memohon Tuhanku memberimu wanita terbaik.
Disanalah Tuhan menjawab apakah kita baik bersama?
Dan garis lama kehidupan tertutup, terbuka garis lain yang baru.

Akhir seperti apapun, takan merubah cerita yang telah tergores.
Takan menghapus memori yang telah terekam.
Aku masih menunggumu masa depanku.
Songsonglah proses ini dengan restu.


#April 16, 2013

Read More

Kamis, April 11, 2013

Kosong


Hampa,
Kembali merajai detik-detik,
Buncahkan pekat,
Tanpa celah,
Semua kosong.

Apa yang ingin ku katakan?
Apa yang jelas ku inginkan?
Ku harap berwujud dengan satu kata,
"TERJADILAH"

Syair ini tak bernyawa,
Khususnya tak ku berikan makna pada setiap baitnya,
Biarkan kosong,
Seperti kehampaan ini.

Aku muak berharap,
Aku lelah bersabar,
Aku menyerah berdoa atasnya,
Semua sia-sia.

Tak ingin ku panggil takdir,
Biarkan menghilang,
Surut dan terhapus,
Seolah tak pernah ada.

Apa, apa, apa?
Mengapa, mengapa, mengapa?
Siapa, siapa, siapa?
Kapan, kapan, kapan?


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Instagram LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Advertise

Popular Posts

Advertise

Categories

Advertise

FOLLOWER

BTemplates.com

Blogroll

Pinterest

About

Copyright © Coretan Tanpa Arti | Powered by Blogger
Design by Okta Riady | Blogger Theme by Tasbih Group - Tasbih