Read More

Fasabbiha Habibaturrahman

IIIIIHHHHH....Amuuuuu.... Atan
Read More

Ibunya Fasabbiha Habibaturrahman

IIIIIHHHHH....Amuuuuu.... Antik
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Sabtu, Oktober 19, 2013

Asing

Menggigil,
Menekan amarah dan kecewa yang teramat sangat,
Masih pada titik tersungkur,
Bertahan ditengah cemooh dan ketidakpekaan,
Selama ini semua telah biasa ku kantungi,
Dengan setetes air mata dan bermilyar degupan sakit,
Setiap kata yang keluar menyulut emosi,
Jiwa tak menerima dengan nyata bentuk penolakan,
Mengiris,
Tak ada perdamaian di hari itu,
Terasa dingin dan kaku,
Ku malah seakan merasa tak mengenal,
Asing ku lihat sekelilingku,
Dimana tempatku berteduh dari kemurkaan ini?
Tempat itu tak tersedia,
Aku tak diundang,
Dan begitu pula tak diantarkan,
Selebihnya malah sengaja dihalau,
Tanpa harga diri ku datang,
Dan dengan kehinaan ku pulang,
Berjuta rasa aneh mendatangi,
Sebagian bersorak,
Sebagian mengaduh,
Hiruk pikuk disana sini,
Hingga mimpipun seolah ikut mendzalimi,
Pejam bukan lagi tempat dan waktu untukku berkeluh,
Semua mengikutiku tapi tak berusaha menggapai ceritaku,
Sangat tidak bersahabat,
Ditempatku berdiri mereka membuat lingkaran hitam,
Tak membiarkanku keluar untuk menghirup kedamaian,
Terperangkap pada situasi yang menjijikan,
Terjerat rasa yang paling menakutkan,
Rasa dimana takut dan hina berbaur,
Menciptakan satu emosi puncak yang entah akan berwujud apa,
Entah dimana situasi ini menyembunyikan kebaikan-kebaikan yang terjadi di masa lalu,
Terbakar,
Tak tersisa,
Tak diingat,
Tak diharap ada,
Kosong,
Hampa,
Hanya amarah dan luka memenangkan keadaan mengerikan ini.
Read More

Selasa, Oktober 08, 2013

Busuk

Sedang tak ingin beramah tamah,
Kenyamananku terusik,
Terenggut, terpenjara, terperas,
Kini sesuka jidatnya memutuskan sepihak.

Mengambil jerih payah orang lain,
Memberi kebijakan palsu yang dapat berubah kapanpun,
Tak beraturan,
Tanpa acuan jelas.

Mengaku bermoral, beriman pula,
Tetapi sama sajalah, dasar manusia,
Ingin selalu menguntungkan diri sendiri,
Tak mengindahkan rasa manusia lain.

Merasa paling tersudut,
Sangat dirugikan dari semua kebijakan ini,
Salah siapa ini?
Bukan salahku.

Mereka mereka sama di naungan yang sama,
Tetapi ada ketidaktransparanan aturan,
Janggal, aneh, dan jahat.
Itulah aturan yang kini ada.
Read More

Minggu, Oktober 06, 2013

Kadang

Entah harus menengadah seperti apa agar bisa tertumpah keinginan dan harapan.
Semakin hari semakin tak terbuka jalannya.
Semakin sempit dan tertutup.
Semakin membingungkan.

Kadang terlintas "ini tanpa restu".
Dan memintaku menyerah.
Kadang tersirat "ini cobaan, perjuangkanlah"
Tetapi lelah ketika tak menemukan jalan.

Sabar telah menyertaiku sejak dulu.
Ikhlas belum menjamah.
Sabar saja bisa dilakukan.
Karena berbanding tipis dengan keterpaksaan.

Mungkin belum waktunya pikirku.
Tapi mengapa cepat bagi mereka?
Tetapi mengapa begitu mudah untuk mereka?
Masihkah belum pantas untukku?

Ah putus asa memang mulai menyergap.
Sebisa mungkin bertahan.
Di tengah ketidakmampuan.
Semoga ada titik terang di ujung depan jalan sana.
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Instagram LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Advertise

Popular Posts

Advertise

Categories

Advertise

FOLLOWER

BTemplates.com

Blogroll

Pinterest

About

Copyright © Coretan Tanpa Arti | Powered by Blogger
Design by Okta Riady | Blogger Theme by Tasbih Group - Tasbih